Project Bapak Fahmi Sidoarjo (NH)
Renovasi rumah, misal satu lantai dan direnovasi menjadi dua lantai merupakan solusi
yang bisa dipilih untuk dapat menambah ruang, selain itu perabot yang mulai banyak juga mengharuskan ada tempat yang lebih luas, keinginannya juga masih menetap dengan lingkungan
sebelumnya, fasilitas di hunian lama tidak sama di tempat lain, jumlah keluarga mulai bertambah,
dan banyak alasan lain yang mengharuskan untuk merenovasi hunian yang awalnya hanya satu lantai
menjadi dua lantai, namun dengan biaya yang minimalis.
berikut Tips merenovasi Hunian satu lantai menjadi dua bahkan lebih:
1. CEK KEKUATAN KONTRUKSI
a. Pondasi, Sloof, Kolom dan balok
Pondasi: Pastikan bahwa pondasi rumah Anda kuat untuk menopang lantai 2, dengan cara melakukan pengecekan pondasi. Apabila kedalaman 90cm atau lebih maka Pondasi Anda cukup kuat untuk menopang tambahan lantai.
Selain kedalaman, juga perlu dilakukan pengecekan kekuatan adukan dengan menggunakan pahat, bila tidak mudah pecah berarti kekuatan pondasi cukup baik.
Apabila tidak sesuai, maka harus dilakukan perbaikan pondasi dengan cara menambahkan pondasi di luar pondasi lama, idealnya di sepanjang pondasi, namun bila tidak memungkinkan bisa dilakukan pada titik-titik tertentu saja. (Perhatikan juga jenis tanah, untuk tanah labil kedalaman pondasi harus lebih dalam dibandingkan pondasi pada tanah yang keras)
b. Sloof: Cek ketebalan Sloof, seharusnya ketebalan minimal 20 cm, lakukan juga kekuatan adukan dengan menggunakan pahat dan cek besi tulangan minimal 6 besi tulangan 12mm.
Apabila sloof tidak sesuai, maka Anda harus menambahkan sloof baru dengan tambahan tulangan
Selain Pondasi dan Sloof, perlu dilakukan juga pengecekan terhadap Kolom dan Balok dengan melihat kekuatan adukan dengan menggunakan pahat dan juga pengecekan tulangan. Bila dirasa perlu dilakukan penambahan kekuatan kolom baru di sebelah kolom lama dan menambah ukuran balok sampai ideal.
2. TATA RUANG DISESUAIKAN DENGAN LANTAI 1
content image
Merancang tata ruang lantai 2 harus disesuaikan dengan tata ruang lantai 1, hal ini berkaitan dengan konstruksi untuk pembagian beban dan juga berkaitan dengan sanitasi. Contoh kamar mandi lantai 2 akan lebih baik tetap di atas kamar mandi lantai 1.
3. SIRKULASI RUANG YANG MEMUDAHKAN
Pengaturan posisi tangga memperhatikan 3 hal, yaitu konstruksi, estetika dan fungsi gerak (sirkulasi ruangan).
4. MENENTUKAN TAMBAHAN FUNGSI RUANG
Sesuai tujuan awal menambah lantai adalah untuk memenuhi kebutuhan ruang, misal kebutuhan kamar tidur, ruang kerja, studio musik, dan lainnya. Perhatikan antara kebutuhan dengan kecukupan luasan ruangan, utamakan kebutuhan yang prioritas dan jangan dipaksakan semua kebutuhan harus dipenuhi.
5. ANALISA BUDGET
Sebelum melakukan kegiatan renovasi, lakukan perhitungan RAB sesuai dengan perencanaan poin 1 – 4 di atas. Apabila budget memadai bisa dilanjutkan, namun apabila ada keterbatasan budget bisa dilakukan perencanaan ulang penambahan ruang disesuaikan dengan anggaran yang tersedia
Semoga tulisan ini bisa menjadi informasi bermanfaat bagi Anda, dalam merencanakan renovasi penambahan lantai rumah. Teknis pelaksanaan konstruksi Renovasi penambahan lantai 2 akan dibahas pada artikel terpisah. Terimakasih (Faiat Toifi – edit by Admin)